Jenis Tipe Pola Asuh Orang tua & Cara Mendidik Anak Yang
Baik
Setiap orang umumnya akan menikah dan memiliki anak. Anak adalah
titipan Tuhan yang harus kita jaga dan kita didik sedemikian rupa agar setelah
mereka besar dapat menjadi orang yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan
negara serta dapar membahagiakan dan membanggakan orang tua yang telah susah
payah membesarkannya dengan cina dan kasih sayang.
A.
Tipe-Tipe Pola Asuh Orang Tua Kepada Anak :
1. Pola
Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah jenis pola mengasuh anak yang cuek
terhadap anak. Jadi apa pun yang mau dilakukan anak diperbolehkan seperti tidak
sekolah, bandel, melakukan banyak kegiatan maksiat, pergaulan bebas negatif,
matrialistis, dan sebagainya.
Biasanya pola pengasuhan anak oleh orangtua semacam ini
diakibatkan oleh
orangtua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan, kesibukan atau urusan lain yang akhirnya lupa untuk mendidik dan mengasuh anak dengan baik. Dengan begitu anak hanya diberi materi atau harta saja dan terserah anak itu mau tumbuh dan berkembang menjadi apa.
orangtua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan, kesibukan atau urusan lain yang akhirnya lupa untuk mendidik dan mengasuh anak dengan baik. Dengan begitu anak hanya diberi materi atau harta saja dan terserah anak itu mau tumbuh dan berkembang menjadi apa.
Anak yang diasuh orangtuanya dengan metode semacam ini nantinya
bisa berkembang menjadi anak yang kurang perhatian, merasa tidak berarti,
rendah diri, nakal, memiliki kemampuan sosialisasi yang buruk, kontrol diri
buruk, salah bergaul, kurang menghargai orang lain, dan lain sebagainya baik
ketika kecil maupun sudah dewasa.
2. Pola
Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah pola pengasuhan anak yang bersifat
pemaksaan, keras dan kaku di mana orangtua akan membuat berbagai aturan yang
saklek harus dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa mau tahu perasaan sang anak.
Orang tua akan emosi dan marah jika anak melakukan hal yang tidak sesuai dengan
yang diinginkan oleh orang tuanya.
Hukuman mental dan fisik akan sering diterima oleh anak-anak
dengan alasan agar anak terus tetap patuh dan disiplin serta menghormati
orang-tua yang telah membesarkannya.
Anaka yang besar dengan teknik asuhan anak seperti ini biasanya
tidak bahagia, paranoid / selalu berada dalam ketakutan, mudah sedih dan
tertekan, senang berada di luar rumah, benci orangtua, dan lain-lain. Namun di
balik itu biasanya anak hasil didikan ortu otoriter lebih bisa mandiri, bisa
menjadi orang sesuai keinginan orang tua, lebih disiplin dan lebih
bertanggungjawab dalam menjalani hidup.
3. Pola
Asuh Otoritatif
Pola asuh otoritatif adalah pola asuh orangtua pada anak yang
memberi kebebasan pada anak untuk berkreasi dan mengeksplorasi berbagai hal
sesuai dengan kemampuan anak dengan sensor batasan dan pengawasan yang baik
dari orangtua. Pola asuh ini adalah pola asuh yang cocok dan baik untuk
diterapkan para orangtua kepada anak-anaknya.
Anak yang diasuh dengan tehnik asuhan otoritatip akan hidup ceria,
menyenangkan, kreatif, cerdas, percaya diri, terbuka pada orangtua, menghargai
dan menghormati orangtua, tidak mudah stres dan depresi, berprestasi baik, disukai
lingkungan dan masyarakat dan lain-lain.
B.
Beberapa Tips Cara Mendidik Anak Kita Yang Baik :
1.
Baik ibu dan ayah harus kompak memilih pola asuh yang akan
diterapkan kepada anak. Jangan plin-plan dan berubah-ubah agar anak tidak
menjadi bingung.
2. Jadilah orangtua yang pantas diteladani anak dengan mencontohkan
hal-hal positif dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampaianak dipaksa
melakukan hal baik yang orangtuanya tidak mau melakukannya. Anak nantinya akan
menghormati dan menghargai orang tuanya sehingga setelah dewasa akan menyayangi
orangtua dan anggota keluarga yang lain.
3. Sesuaikan pola asuh dengan situasi, kondisi, kemampuan dan
kebutuhan anak. Polas asuh anak balita tentu akan berbeda dengan pola asuh anak
remaja. Jangan mendidik anak dengan biaya yang tidak mampu ditalangi
orangtuanya. Usahakan anak mudah paham dengan apa yang kita inginkan tanpa
merasa ada paksaan, namun atas dasar kesadaran diri sendiri.
4.
Kedisiplinan tetap harus diutamakan dalam membimbing anak sejak
mulai kecil hingga dewasa agar anak dapat mandiri dan dihormati serta diharga
masyarakat. Hal-hal kecil seperti bangun tidur tepat waktu, membantu pekerjaan
rumah tangga orangtua, belajar dengan rajin, merupakan salah satu bentuk
pengajaran kedisiplinan dan tanggungjawab pada anak.
5. Kedepankan dan tanamkan sejak dini agama dan moral yang baik pada
anak agar kedepannya dapat menjadi orang yang saleh dan memiliki sikap dan
perilaku yang baik dan agamis. Anak yang shaleh akan selalu mendoakan orangtua
yang telah melahirkan dan membesarkannya walaupun orangtuanya telah meninggal
dunia.
6. Komunikasi dilakukan secara terbuka dan menyenangkan dengan
batasan-batasan tertentu agar anak terbiasa terbuka pada orangtua ketika ada
hal yang ingin disampaikan atau hal yang mengganggu pikirannya. Jika marah
sebaiknya orangtua menggunakan ungkapan yang baik dan tidak langsung yang dapat
dipahami anak agar anak tidak lantas menjadi tertutup dan menganggap orangtua
tidak menyenangkan.
7.
Hindari tindakan negatif pada anak seperti memarahi anak tanpa
sebab, menyuruh anak seenaknya seperti pembantu tanpa batas, menjatuhkan mental
anak, merokok, malas beribadah, menbodoh-bodohi anak, sering berbohong pada
anak, membawa pulang stres dari kantor, memberi makan dari uang haram pada
anak, enggan mengurus anak, terlalu sibuk dengan pekerjaan dan lain sebagainya.
Demikian yang dapat disampaikan pada kesempatan kali ini, semoga
bermanfaat bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar